SUBSCRIBE

sabar...ikhlas..pasrah & ikhtiar..
"semua akan indah pd waktunya" ^v^

Kamis, 15 September 2016

Romantic Journey DAY 5

Singapore, August 28th 2016, Sunday

Hari ini hari minggu, yang artinya adalah hari terakhir dari rangkaian liburan Romantic Journey kita. Sedih siy, tapi jangan disedihkan, jangan ucapkan selamat tinggal,tapi ucapkan aja Sampai Jumpa lagi Singapore..
Semoga suatu saat kita akan berjumpa lagi :)

Bangun tidur, sholat dulu, mandi,sarapan dan kali ini kita packing dulu, biar kita bisa jalan-jalan dulu dan langsung menuju bandara.

Sebenarnya kepagian juga ya kita ke Bugis Junction nya. Hahahahaha..iseng banget..Gak juga siy, ini dikarenakan mau cari salah satu perlengkapan lenong aku (baca : BB Cream, Big Cover Concealer), Etude :D kemarin udah liat-liat, ada di Bugis Junction.

Kenapa Etude, karena kebanyakan nonton drama Korea ya? <= kalau kata pak suami.hehehe..bukan gitu siy, ini akibat dari BB cream yang aku pake selama ini ternyata gak cocok dan kemarin dibawain sample si Etude ini sama teman, dan ternyata cocok, dan juga ternyata ada disini ( menyesal hanya beli sedikit  karena ternyata di Jakarta gak ada huhuhuhuhu).

Jadi beli? Nggak dong, kan datangnya kepagian, masih jam 9an, tokonya masih tutup dan spg-nya juga masih dandan di dalam. Hahahahaha..

Jadi ya kita lanjutkan saja perjalanan kita ke Little India. Mau apa disana? Mau lihat-lihat dan karena aku mau cari yang namanya Masala Tea Instan.

Apaan tuh ? Masala tea itu kayak teh tarik atau teh susu, tapi dimasak dengan rempah-rempah, ini teh ala India.
Kok doyan? Antara doyan dan kangen teh ini gara-gara waktu biztrip ke Mumbai beberapa tahun lalu. Sempat bawa yang instan juga, tapi karena di sayang-sayang banget, gak diminum-minum karena tinggal beberapa sachet, eh malah jadinya kadaluarsa. Hiks..

Sampe di stasiun Little India, baru bilang ma pak suami kalo temanku dapat teh instan itu di Mustafa center. Dan tanya ke petugas MRT ternyata kalau mau ke Mustafa Center harus naik MRT 1 stasiun lagi dan kalau jalan kaki bisa ditempuh dengan waktu kurang lebih 20 menit. 

Tanya-tanya sama si petugas India ini, sebenarnya kita hanya mau mencari yang namanya teh masala instan, katanya kalau teh masala ada di toko-toko grosir di Little India ini, coba aja cari, karena dia sendiri juga gak yakin kalau ada yang instan. Kebanyakan orang-orang India itu meracik sendiri dengan bumbu rempah-rempah.

Oke, kita coba aja dulu cari-cari di toko-toko ini. Masuk ke salah satu toko, alhamdulillah ternyata ada yang instan teh masala-nya dan juga cari teh O alias teh tarik ternyata ada juga jual yang instan. Iseng banget cari disitu, kan di Jakarta ada teh tarik instannya? Jujur, rasanya beda banget :D

Pak suami pun penasaran sama rasanya Masala Tea ini, akhirnya kita pun cari yang siap minum. Horreee...akhirnya dapat juga di salah satu food court di Little India ini. Aku pesan Masala Tea dingin dan pak suami pesan teh O yang dingin, total harga kurang lebih 4$. Ternyata pak suami gak terlalu suka Masala tea ini, karena rasa rempah-rempah banget.

Selesai dapat yang di cari, kita foto-foto sebentar dan balik lagi ke stasiun tadi. Ketemu sama petugas MRT yang tadi kita tanya dan kasih tau ke dia kalau kita dapat teh masala instan. Dia kagum ternyata ada juga yang instan. Yang instan ini tertulis khusus export.

Dari situ, kita naik MRT lagi ke Orchard, mau lihat suasana disana, sekalian cari si Etude disitu. Benar juga ya kata orang-orang, kalau hari Minggu di Orchard itu rame banget. Penuh sama orang-orang.

Dari stasiun Orchard itu kita naik ke lantai atasnya, ke Ion Mall. Cari-cari, langsung ketemulah sama toko Etude dan dapat concealer yang dicari.

TIPS untuk berbelanja disekitaran Orchard ini, teliti harga dulu sebelum membayar barang yang dibeli.
Kenapa? Pada saat aku beli concealer big cover ini, pas di display dibawah produk yang dipajang, tertera ada banderol harga 16,9$. Ternyata pas dikasir, aku harus membayar 26$. Lumayan yes bedanya. Aku sempat nanya ke kasirnya, kok harga yang tertera dengan yang aku bayar harganya beda. Dia tetap kekeuh kalau harga yang dibayarkan itu adalah benar. Penasaran dong, aku lihat lagi ke tempat display nya. Ternyata di bawahnya itu yang tertulis harga 16,9$ itu adalah harga koas make-up, tapi keterangan barang tersebut tertulis sangat kecil banget, yang terlihat besar dan menonjol adalah hanya harganya aja. Dan memang, barang yang aku mau beli di display bareng-bareng dekat dengan si koas, tapi harga yang tertera tersebut letaknya ada dibawah barang yang aku mau beli. Jadi, harus teliti dulu ya sebelum melakukan pembayaran.

Yang dicari sudah dapat, terus kita bingung mau kemana lagi. Kita jalan-jalan keluar dari Ion Mall ini, melihat lingkungan sekitar yang penuh dengan orang-orang dari berbagai macam etnis, juga cara berdandan mereka. Foto-foto sebentar sambil lihat-lihat, akhirnya ketemu lagi sama es krim roti Singapore.

Beli lagi dong si es krim ini. Dan disini yang beli juga rame, karena disini juga rame orang-orang. Senang dengan penjual es krim di Singapore ini, mereka sangat hygienis, memakai sarung tangan di tangan kirinya. Tangan kirinya khusus untuk memegang es krim potong nya dan roti, wafer atau biskuitnya, dan tangan kanan yang tidak disarung, khusus untuk mengambil uang customer dan kembalian dan pisau untuk memotong es krim nya. Walau pun ada beberapa penjual yang tidak memakai sarung tangan, tapi kebanyakan dari mereka yang memakai sarung tangan. Jadi kami rasa cukup higyenis dan bersih.

Juga para penjual ini, tidak sembarangan menjajakan barang jualannya. Mereka mempunyai sertifikat ijin berjualan yang mereka pajang di dekat list harga barang jualannya. Jadi, biar penjualan asongan, mereka pun tertib berjualan sesuai ijin berjualannya dan di tempat yang ditentukan. 



Bapak penjual es krim, es krim Singapore dan aku (yang tanda panah itu
adalah sertifikat ijin berjualannya si bapak)

Setelah asik menikmat es krim dan pemandangan keramaian di Orchard Road, kita balik lagi ke stasiun MRT, naik MRT dan balik lagi ke hotel untuk ambil koper kita dan siap-siap menuju bandara.

Koper yang kita titipkan di recepcionist pun akhirnya kita ambil (penitipan koper ini tidak dipungut biaya, walaupun ada beberapa hotel di berbagai tempat yang memiliki kebijakan yang berbeda. Kalau di Ibis hotel ini, tidak dipungut biaya, di data nama beserta no kamar kita menginap dan dicatat berapa koper dan tas yang kita titip), lalu kita tata ulanglah si koper ini.

Sudah selesai dengan urusan si koper, kita kembali lagi menuju stasiun Ronchor dan menuju stasiun Tanah Merah untuk transit MRT tujuan ke Changi Airport.
Perjalanan ini di tempuh kurang lebih satu jam dan akhirnya kita tiba di bandara.

Sesampainya di bandara kurang lebih jam 12 siang di Terminal 3. Sebenarnya kita kecepatan banget sampai di bandaranya, padahal jadwal terbang kita jam 7.55 malam. Kepagian bener ya...Iya, sengaja juga siy sebenarnya, karena kita mau main-main dan lihat-lihat bandara Changi ini seperti yang sudah pernah kita baca di internet. Banyak taman-tamannya dan fasilitasnya yang keren-keren.

Fasilitas bagi yang membawa anak-anak

Di bandara juga tertulis restaurant mana-mana saja yang bersertifikat halal, jadi tidak perlu khawatir mencari makanan yang halal di tempat ini. Kita memilih ke restaurant Gurney Drives Signatures. Makanannya enak-enak.
Aku memilih ayam goreng tepung yang dibumbui dengan saos dan potongan granny apples dan es jeruk dan pak suami memilih mie seperti ramen dengan rasa seperti tom yam ada potongan sea food nya dan 2 udang besarnya, dan minuman float teh O, semua ini dibanderol dengan harga 28$.

Setelah menikmati makanan, kita berjalan-jalan ke terminal 3 dan 2 juga, dengan maksud mau lihat-lihat taman kupu-kupu di Terminal 2 dan lain-lainnya, tapi ternyata kita gak bisa masuk, karena kalau mau melihat ini, kita harus punya boarding pass sesuai dengan terminalnya. Jadi tidak bisa sembarangan masuk ke terminal-terminal tersebut.

Karena sudah lelah dan berat juga kopernya, kita langsung menuju ke halte bandara untuk naik monorail menuju ke terminal 1. Ternyata waktu kita masih sangat banyak, karena sekarang masih sekitar jam 14.30an. Kita langsung saja mencetak bag tag dan check in disini, bermaksud untuk sholat dan istirahat sejenak.
 
Musholla di terminal 1 ini cukup luas dengan hamparan karpet berwarna coklat, dan juga enterance di luar musholla nya juga luas, dan tersedia rak-rak penyimpanan sepatu yang cukup banyak. Di dalam pun tempat wudhu nya sangat bersih, di dalam mushola juga banyak tersedia mukena dan sajadah yang diletakan di dalam rak penyimpan. Tentu saja mushola ini sangat nyaman dan sejuk. ahhh...rasanya ingin rebahan disini. xixixixixi...






Selama aku dan pak suami bergantian untuk sholat, pak suami menikmati pemandangan pesawat-pesawat yang lalu lalang di Taman Labirin terminal 1 ini. Bagus banget tamannya, apalagi kalau malam pasti lebih bagus dengan cahaya-cahaya yang temaram. Lokasinya ini dekat dengan area Mushola. 




Sebenarnya di Singapore ini ada yang namanya fasilitas pengembalian pajak perbelanjaan selama kita di Singapore (GTS), tapi karena kita baru tahu belakangan, jadi kita gak bisa dapat pengembalian pajak tersebut.

Jadi bagi kalian yang berbelanja di Singapore, jangan lupa ya untuk mengurus pengembalian pajak ini, makanya kadang dibilang belanja di Singapore ini terasa lebih murah. Lumayan 7% nilai yang dikembalian. Syaratnya kalian harus belanja minimal 100$ dalam 1 struck belanja (barang ya, bukan makanan atau service), dan jangan lupa minta form di tempat kalian belanja (berlaku di toko-toko yang mempunyai fasilitas dan logo Tax Free). Bisa dilakukan di counter GTS Refund di bandara sebelum terminal imigrasi. Dan ada beberapa syarat yang berlaku lainnya.

Jadwal terbang pun masih lama banget, jadi kita jalan-jalan di sekitaran bandara, sambil menikmati fasilitas yang ada. Seperti misalnya alat pijat gratis di dekat Gate boarding. Lumayan pijit-pijit untuk mengurangi rasa lelah di kaki. xixixixixi...

Pesawat pun ternyata di delay kurang lebih 20 menit dari jadwal yang seharusnya, kita lanjut santai-santai aja dulu di bandara, dan gak kemana-mana lagi, selain takut ketinggalan pesawat, tapi kita udah sedikit merasa lelah. 

Dan setelah masuk ke Gate, tidak lama pesawat yang ditunggu pun datang. Sampailah kita di Jakarta jam 11 malam...

See u again, Singapore and holiday time...
Hello again Jakarta..
 
 

3 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Hmmm... asik sekali perjalanannya sama paksu. Hanya saja, bacanya aja kaki cape apalagi ngejalanin langsung ya... hehehe...
    BTW, aku menunggu lanjutan cerita Monggo-man...

    BalasHapus
  3. Ibu Riyanti : makasih ya udah mampir disini..
    Jalan2 kali ini super excited, seru walo kaki pegel2, tp untung ada alat pijet haratis di Changi..hahahaha..
    Cerita Monggo man-nya lg diracik dulu ya :D

    BalasHapus

Kamis, 15 September 2016

Romantic Journey DAY 5

Singapore, August 28th 2016, Sunday

Hari ini hari minggu, yang artinya adalah hari terakhir dari rangkaian liburan Romantic Journey kita. Sedih siy, tapi jangan disedihkan, jangan ucapkan selamat tinggal,tapi ucapkan aja Sampai Jumpa lagi Singapore..
Semoga suatu saat kita akan berjumpa lagi :)

Bangun tidur, sholat dulu, mandi,sarapan dan kali ini kita packing dulu, biar kita bisa jalan-jalan dulu dan langsung menuju bandara.

Sebenarnya kepagian juga ya kita ke Bugis Junction nya. Hahahahaha..iseng banget..Gak juga siy, ini dikarenakan mau cari salah satu perlengkapan lenong aku (baca : BB Cream, Big Cover Concealer), Etude :D kemarin udah liat-liat, ada di Bugis Junction.

Kenapa Etude, karena kebanyakan nonton drama Korea ya? <= kalau kata pak suami.hehehe..bukan gitu siy, ini akibat dari BB cream yang aku pake selama ini ternyata gak cocok dan kemarin dibawain sample si Etude ini sama teman, dan ternyata cocok, dan juga ternyata ada disini ( menyesal hanya beli sedikit  karena ternyata di Jakarta gak ada huhuhuhuhu).

Jadi beli? Nggak dong, kan datangnya kepagian, masih jam 9an, tokonya masih tutup dan spg-nya juga masih dandan di dalam. Hahahahaha..

Jadi ya kita lanjutkan saja perjalanan kita ke Little India. Mau apa disana? Mau lihat-lihat dan karena aku mau cari yang namanya Masala Tea Instan.

Apaan tuh ? Masala tea itu kayak teh tarik atau teh susu, tapi dimasak dengan rempah-rempah, ini teh ala India.
Kok doyan? Antara doyan dan kangen teh ini gara-gara waktu biztrip ke Mumbai beberapa tahun lalu. Sempat bawa yang instan juga, tapi karena di sayang-sayang banget, gak diminum-minum karena tinggal beberapa sachet, eh malah jadinya kadaluarsa. Hiks..

Sampe di stasiun Little India, baru bilang ma pak suami kalo temanku dapat teh instan itu di Mustafa center. Dan tanya ke petugas MRT ternyata kalau mau ke Mustafa Center harus naik MRT 1 stasiun lagi dan kalau jalan kaki bisa ditempuh dengan waktu kurang lebih 20 menit. 

Tanya-tanya sama si petugas India ini, sebenarnya kita hanya mau mencari yang namanya teh masala instan, katanya kalau teh masala ada di toko-toko grosir di Little India ini, coba aja cari, karena dia sendiri juga gak yakin kalau ada yang instan. Kebanyakan orang-orang India itu meracik sendiri dengan bumbu rempah-rempah.

Oke, kita coba aja dulu cari-cari di toko-toko ini. Masuk ke salah satu toko, alhamdulillah ternyata ada yang instan teh masala-nya dan juga cari teh O alias teh tarik ternyata ada juga jual yang instan. Iseng banget cari disitu, kan di Jakarta ada teh tarik instannya? Jujur, rasanya beda banget :D

Pak suami pun penasaran sama rasanya Masala Tea ini, akhirnya kita pun cari yang siap minum. Horreee...akhirnya dapat juga di salah satu food court di Little India ini. Aku pesan Masala Tea dingin dan pak suami pesan teh O yang dingin, total harga kurang lebih 4$. Ternyata pak suami gak terlalu suka Masala tea ini, karena rasa rempah-rempah banget.

Selesai dapat yang di cari, kita foto-foto sebentar dan balik lagi ke stasiun tadi. Ketemu sama petugas MRT yang tadi kita tanya dan kasih tau ke dia kalau kita dapat teh masala instan. Dia kagum ternyata ada juga yang instan. Yang instan ini tertulis khusus export.

Dari situ, kita naik MRT lagi ke Orchard, mau lihat suasana disana, sekalian cari si Etude disitu. Benar juga ya kata orang-orang, kalau hari Minggu di Orchard itu rame banget. Penuh sama orang-orang.

Dari stasiun Orchard itu kita naik ke lantai atasnya, ke Ion Mall. Cari-cari, langsung ketemulah sama toko Etude dan dapat concealer yang dicari.

TIPS untuk berbelanja disekitaran Orchard ini, teliti harga dulu sebelum membayar barang yang dibeli.
Kenapa? Pada saat aku beli concealer big cover ini, pas di display dibawah produk yang dipajang, tertera ada banderol harga 16,9$. Ternyata pas dikasir, aku harus membayar 26$. Lumayan yes bedanya. Aku sempat nanya ke kasirnya, kok harga yang tertera dengan yang aku bayar harganya beda. Dia tetap kekeuh kalau harga yang dibayarkan itu adalah benar. Penasaran dong, aku lihat lagi ke tempat display nya. Ternyata di bawahnya itu yang tertulis harga 16,9$ itu adalah harga koas make-up, tapi keterangan barang tersebut tertulis sangat kecil banget, yang terlihat besar dan menonjol adalah hanya harganya aja. Dan memang, barang yang aku mau beli di display bareng-bareng dekat dengan si koas, tapi harga yang tertera tersebut letaknya ada dibawah barang yang aku mau beli. Jadi, harus teliti dulu ya sebelum melakukan pembayaran.

Yang dicari sudah dapat, terus kita bingung mau kemana lagi. Kita jalan-jalan keluar dari Ion Mall ini, melihat lingkungan sekitar yang penuh dengan orang-orang dari berbagai macam etnis, juga cara berdandan mereka. Foto-foto sebentar sambil lihat-lihat, akhirnya ketemu lagi sama es krim roti Singapore.

Beli lagi dong si es krim ini. Dan disini yang beli juga rame, karena disini juga rame orang-orang. Senang dengan penjual es krim di Singapore ini, mereka sangat hygienis, memakai sarung tangan di tangan kirinya. Tangan kirinya khusus untuk memegang es krim potong nya dan roti, wafer atau biskuitnya, dan tangan kanan yang tidak disarung, khusus untuk mengambil uang customer dan kembalian dan pisau untuk memotong es krim nya. Walau pun ada beberapa penjual yang tidak memakai sarung tangan, tapi kebanyakan dari mereka yang memakai sarung tangan. Jadi kami rasa cukup higyenis dan bersih.

Juga para penjual ini, tidak sembarangan menjajakan barang jualannya. Mereka mempunyai sertifikat ijin berjualan yang mereka pajang di dekat list harga barang jualannya. Jadi, biar penjualan asongan, mereka pun tertib berjualan sesuai ijin berjualannya dan di tempat yang ditentukan. 



Bapak penjual es krim, es krim Singapore dan aku (yang tanda panah itu
adalah sertifikat ijin berjualannya si bapak)

Setelah asik menikmat es krim dan pemandangan keramaian di Orchard Road, kita balik lagi ke stasiun MRT, naik MRT dan balik lagi ke hotel untuk ambil koper kita dan siap-siap menuju bandara.

Koper yang kita titipkan di recepcionist pun akhirnya kita ambil (penitipan koper ini tidak dipungut biaya, walaupun ada beberapa hotel di berbagai tempat yang memiliki kebijakan yang berbeda. Kalau di Ibis hotel ini, tidak dipungut biaya, di data nama beserta no kamar kita menginap dan dicatat berapa koper dan tas yang kita titip), lalu kita tata ulanglah si koper ini.

Sudah selesai dengan urusan si koper, kita kembali lagi menuju stasiun Ronchor dan menuju stasiun Tanah Merah untuk transit MRT tujuan ke Changi Airport.
Perjalanan ini di tempuh kurang lebih satu jam dan akhirnya kita tiba di bandara.

Sesampainya di bandara kurang lebih jam 12 siang di Terminal 3. Sebenarnya kita kecepatan banget sampai di bandaranya, padahal jadwal terbang kita jam 7.55 malam. Kepagian bener ya...Iya, sengaja juga siy sebenarnya, karena kita mau main-main dan lihat-lihat bandara Changi ini seperti yang sudah pernah kita baca di internet. Banyak taman-tamannya dan fasilitasnya yang keren-keren.

Fasilitas bagi yang membawa anak-anak

Di bandara juga tertulis restaurant mana-mana saja yang bersertifikat halal, jadi tidak perlu khawatir mencari makanan yang halal di tempat ini. Kita memilih ke restaurant Gurney Drives Signatures. Makanannya enak-enak.
Aku memilih ayam goreng tepung yang dibumbui dengan saos dan potongan granny apples dan es jeruk dan pak suami memilih mie seperti ramen dengan rasa seperti tom yam ada potongan sea food nya dan 2 udang besarnya, dan minuman float teh O, semua ini dibanderol dengan harga 28$.

Setelah menikmati makanan, kita berjalan-jalan ke terminal 3 dan 2 juga, dengan maksud mau lihat-lihat taman kupu-kupu di Terminal 2 dan lain-lainnya, tapi ternyata kita gak bisa masuk, karena kalau mau melihat ini, kita harus punya boarding pass sesuai dengan terminalnya. Jadi tidak bisa sembarangan masuk ke terminal-terminal tersebut.

Karena sudah lelah dan berat juga kopernya, kita langsung menuju ke halte bandara untuk naik monorail menuju ke terminal 1. Ternyata waktu kita masih sangat banyak, karena sekarang masih sekitar jam 14.30an. Kita langsung saja mencetak bag tag dan check in disini, bermaksud untuk sholat dan istirahat sejenak.
 
Musholla di terminal 1 ini cukup luas dengan hamparan karpet berwarna coklat, dan juga enterance di luar musholla nya juga luas, dan tersedia rak-rak penyimpanan sepatu yang cukup banyak. Di dalam pun tempat wudhu nya sangat bersih, di dalam mushola juga banyak tersedia mukena dan sajadah yang diletakan di dalam rak penyimpan. Tentu saja mushola ini sangat nyaman dan sejuk. ahhh...rasanya ingin rebahan disini. xixixixixi...






Selama aku dan pak suami bergantian untuk sholat, pak suami menikmati pemandangan pesawat-pesawat yang lalu lalang di Taman Labirin terminal 1 ini. Bagus banget tamannya, apalagi kalau malam pasti lebih bagus dengan cahaya-cahaya yang temaram. Lokasinya ini dekat dengan area Mushola. 




Sebenarnya di Singapore ini ada yang namanya fasilitas pengembalian pajak perbelanjaan selama kita di Singapore (GTS), tapi karena kita baru tahu belakangan, jadi kita gak bisa dapat pengembalian pajak tersebut.

Jadi bagi kalian yang berbelanja di Singapore, jangan lupa ya untuk mengurus pengembalian pajak ini, makanya kadang dibilang belanja di Singapore ini terasa lebih murah. Lumayan 7% nilai yang dikembalian. Syaratnya kalian harus belanja minimal 100$ dalam 1 struck belanja (barang ya, bukan makanan atau service), dan jangan lupa minta form di tempat kalian belanja (berlaku di toko-toko yang mempunyai fasilitas dan logo Tax Free). Bisa dilakukan di counter GTS Refund di bandara sebelum terminal imigrasi. Dan ada beberapa syarat yang berlaku lainnya.

Jadwal terbang pun masih lama banget, jadi kita jalan-jalan di sekitaran bandara, sambil menikmati fasilitas yang ada. Seperti misalnya alat pijat gratis di dekat Gate boarding. Lumayan pijit-pijit untuk mengurangi rasa lelah di kaki. xixixixixi...

Pesawat pun ternyata di delay kurang lebih 20 menit dari jadwal yang seharusnya, kita lanjut santai-santai aja dulu di bandara, dan gak kemana-mana lagi, selain takut ketinggalan pesawat, tapi kita udah sedikit merasa lelah. 

Dan setelah masuk ke Gate, tidak lama pesawat yang ditunggu pun datang. Sampailah kita di Jakarta jam 11 malam...

See u again, Singapore and holiday time...
Hello again Jakarta..
 
 

3 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Hmmm... asik sekali perjalanannya sama paksu. Hanya saja, bacanya aja kaki cape apalagi ngejalanin langsung ya... hehehe...
    BTW, aku menunggu lanjutan cerita Monggo-man...

    BalasHapus
  3. Ibu Riyanti : makasih ya udah mampir disini..
    Jalan2 kali ini super excited, seru walo kaki pegel2, tp untung ada alat pijet haratis di Changi..hahahaha..
    Cerita Monggo man-nya lg diracik dulu ya :D

    BalasHapus